Sabtu, 01 Februari 2014

Lumbung, Desa Pelajar dan Mahasiswa

Desa lumbung yang terletak 26 km dari pusat Kota Ciamis, dikenal sebagai desa pelajar dan mahasiswa. Walaupun secara administrasi, Desa Lumbung merupakan salah satu desa dari sebuah kabupaten, namun kemajuan pendidikan desa lumbung cukup potensial apabila dibandingkan dengan desa-desa lain yang ada di kecamatan lumbung kabupaten ciamis ini.

Mengapa dapat dikatakan potensial atas kemajuan tingkat pendidikan? Masyarakat Desa Lumbung memiliki keinginan untuk menyekolahkan anak-anaknya setinggi mungkin dan anak-anak usia didik juga memiliki animo yang cukup tinggi akan pendidikan. Dengan adanya animo tersebut, pemerintah membuat sekolah menegah atas negeri pertama di Desa Lumbung.

Sebelum dibangun di atas lahan 1.200 ha, sekolah menengah atas negeri pertama desa lumbung masih merupakan filial dari sekolah menengah atas yang ada di Desa Kawali. Setelah memiliki jumlah siswa yang cukup untuk membentuk satu buah lembaga pendidikan (SMA) serta memiliki sebidang tanah untuk membangun fasilitas pendidikan, maka 3 tahun silam dibangunlah SMAN Lumbung.

Julukan sebagai desa pelajar dan mahasiswa sebenarnya sudah didapatkan Desa Lumbung sejak tahun 1970-an. Hal tersebut ditandai dengan terdapat beberapa anak Desa Lumbung yang telah berhasil menjadi dosen, profesor, bahkan rektor salah satu universitas pendidikan di Bandung.

Tingkat pendidikan, khususnya pada jenjang sekolah menengah atas terlihat sangat potensial apabila dilihat dari kemauan serta kemampuan intelektual siswa-siswanya, namun hal tersebut memiliki beberapa hambatan. Hambatan terbesar yang ada di Desa Lumbung ini dalam meningkatkan tingkat pendidikan adalah hambatan ekonomi. Tidak sedikit siswa kelas 12 sekolah menengah atas desa lumbung yang tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat berikutnya karena keterbatas ekonomi. Bagi mereka yang tidak memiliki kemampuan ekonomi tersebut, setelah menamatkan pendidikan menengah atas, mereka mulai untuk membuat usaha yang modalnya, biasanya berasal dari orang tua mereka.

Hambatan berikutnya adalah tentang pandangan bahwa mahalnya biaya kuliah di Bandung. Faktanya, terdapat banyak beasiswa yang disediakan bagi masyarakat kurang mampu dan berprestasi. Dengan adanya kegiatan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa Unpad, pandangan tersebut diharapkan hilang dan masyarakat lebih terdorong lagi untuk mencari informasi khususnya tentang beasiswa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar